Ocehan Susah Tidur Skip to main content

Posts

Another Miss Lulu

Today a courier came to my house and gave me a packet. He said it's for Miss Lulu. I thought i never ordered something online these few days. It might be my sister's stuff then i received it. It was cash on delivery and i paid. Until i opened the packet. I found it strange. My sist never bought such a thing like this. Then i checked the details on the package. Omg it's not my phone number there. Seems there are two Lulu(s) around my neighborhood. Stupidly i didn't check it before i received (and paid) the packet. I chatted the number of the true Lulu (supposedly). I asked her whether it's hers or not very clearly. It was delivered and seen. But she didn't reply. I chatted her again, but now it's not delivered. The problem is i already paid for it! 😭 I was so angry to myself and the courier. I ended up being the courier after she told me her address. Human might do mistakes, unlikely God. He will give what you really need, although sometimes it&
Recent posts

Challenge Yourself Challenge

Bref, i got this idea from a friend. He sent me a picture about.. let me sum it up, the point is if you want to have something, start to work on it now and do continuously, you will get what you want. There is no right time to start but now. Well actually i have been planning to write and make this blog live again since months ago. Yet i always have excuses to not to do it. So until now, i have nothing written and no writing skill progress. Congratulations me! Do you have the same problem? Congratulations you! What is CHALLENGE YOURSELF CHALLENGE? As you can read, it's a challenge to challenge yourself. You can challenge yourself to do anything, like your hobbies (ie writing, cooking, playing guitar), your target (ie save money for trip, read more books), or and your goals (ie do workout to get body goals), literally anything. It has one condition: you have to do it every single day. I know it's hard to do something persistently but if we have someone to remind us, we k

Long Distance Relationship: Does It Work?

Di postingan kali ini, gua mau jadi sotoy sedikit. Gua ga pernah menjalani hubungan jarak jauh atau biasa anak-anak keminggris sebut LDR ( Long Distance Relationship),   wong pacaran yang yang kaya orang-orang aja belum pernah. Meskipun demikian adanya, let me share my point of view about it sebagai orang awam yang melihat fenomena ini dari luar. Banyak pasangan terkenal yang harmonis, so sweet, dan bikin iri netizen tiba-tiba putus, salah satunya Rakry dan Indy yang menggemparkan khasanah peryutuban Indonesia beberapa waktu lalu. Para abege menyebut mereka sebagai relationship goals walaupun banyak juga yang bingung kenapa kandasnya hubungan yutuber ini bisa semenghebohkan itu. Rakry dan Indy putus saat Rakry pergi kuliah ke luar kota (yang berarti mereka menjalani hubungan jarak jauh). Penyebabnya pihak lelaki mengaku kepincut dengan teman perempuannya di kampus. Kalau yang ngikuti kisah cinta mereka di yutub pasti tahulah betapa romantisnya dan ga nyangka mereka akan putus.

SINDORO : Wasn't Just Another Mountain to Hike

Pertemuan gua dan Sindoro bisa dibilang cukup ajaib dibandingkan gunung-gunung lain. Waktu itu seorang teman sekampus, namanya Regita, secara random ngechat dan ngajakin nanjak Sindoro. Gua diminta gantiin adiknya yang batal ikut trip dari Backpacker Jakarta (BPJ) karena ada agenda dari sekolahnya, sementara uang pendaftaran trip ga bisa direfund. Regita ga mau kalau nanjak sendiri. Dia bilang sayang kalo sampai hangus dan gua bilang iya bener banget. Tanpa pikir panjang, gua iyakan tawaran tersebut. Jarang-jarang kan ada rejeki nanjak gratis gini. Singkat cerita, sebulan kemudian, gua tiba di basecamp Sindoro via Kledung. Siang itu langit emang agak mendung karena Maret intensitas hujan masih cukup tinggi. Gua optimis Tuhan bakal ngabulin permintaan untuk nunda hujannya selama gua nanjak. Namun, gak lama kemudian hujan turus derrrrres banget. However the show must go on! Setelah nunggu hujan reda, rombongan yang terdiri dari sekitar 30an orang itu berangkat.  Salah satu

[ T E N T A N G : MENJADI PENGANTIN ]

Gua nulis ini jam 2.40 dini hari saat gua belum bisa tidur. Di tengah-tengah usaha untuk tidur, banyak pikiran yang lalu lalang yang justru bikin makin susah tidur. Kalian suka gitu juga ga? Mungkin karena gua kurang lelah dan bangunnya terlalu siang, jadi pikiran gua masih on banget. Kayanya ini yang dinamakan jetlag. Agar sesi susah sare (tidur in sundanese) ini lebih berbobot, maka gua putuskan untuk nulis. Bicara soal menjadi pengantin, alias nikah, lagi marak banget jadi bahasan di sekeliling gua. Usia 20an ke atas memang udah masanya untuk menggenapkan separuh agama. Beberapa temen udah ada yang cerita soal keluarga kecilnya, ada juga yang lagi sibuk nyiapin lamaran dan resepsi, sisanya sibuk milih baju buat kondangan. Orang-orang yang terakhir ini biasanya kalo ditanya kapan nikah jawabannya: hilalnya belum keliatan nih, lu duluan aja deh, nyantai aja gua mah, dan masih banyak lagi jawaban way out yang super basi.  Di sini gua ga akan ngebela kaum jomblo yang tekan

5 Cara Menjadi Penganggur Produktif

Menganggur adalah sebuah kondisi saat seseorang tidak memiliki pekerjaan atau kegiatan yang pasti dalam jangka waktu tertentu. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang baru saja lulus sekolah, lulus kuliah, atau saat keluar dari pekerjaannya. Banyak orang tidak begitu menikmati waktu saat dirinya menganggur. Tekanan ekonomi dan lingkungan sekitar membuat para penganggur berusaha untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mungkin. Sebenarnya para penganggur memiliki privilege yang tidak dimiliki para pekerja, yakni keluangan waktu. Sayangnya mereka tidak menyadari hal tersebut sehingga banyak menyia-nyiakan waktu dengan meratapi keadaan. Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu menganggur agar lebih produktif: 1. Mempelajari ketrampilan baru Bukanlah sebuah dosa untuk memperkaya diri kita dengan banyak ketrampilan seperti memasak, menjahit, membuat desain grafis, atau mungkin menggunakan sepatu roda. Untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan tersebut

D E M P E T

Hari ini, aku akan pergi ke suatu tempat. Aku tidak tahu ke mana. Pak guru mengajakku untuk mengikuti sebuah lomba berbasis teknologi. Aku senang sekali. Bukan karena aku diikutsertakan, namun karena kamu juga ikut pergi bersamaku. Ada beberapa murid lain yang juga diajak, tapi aku tidak peduli. Menang lomba atau tidak pun aku tak peduli. Yang penting bagiku, di luar dugaan, kamu juga mengikuti lomba ini.  Kita berangkat dengan mobil yang sama. Aku duduk di barisan kursi kedua, agak tengah. Dan kau di baris yang sama di samping pintu. Badan kita belum terlalu besar. Untuk efisiensi, baris kedua mobil diisi empat anak. Sayang sekali seorang teman memisahkan kita. Kalau tidak, mungkin kita sudah duduk bersebelahan sekarang. Tapi tak apa, memiliki momen bersamamu yang belum tentu dimiliki semua orangpun sudah lebih dari cukup untukku. Aku sangat menikmati perjalanan dan kau malah mengeluh kesempitan. Tidak terasa kita sudah tiba di venue lomba. Kita, seperti murid dari sekolah l